Penggalangan dana dimulai
22 Juli – 22 September 2021
Terkumpul Rp.1.000.000,-
No | Tanggal | Nama Donatur | Pengeluaran | Pemasukan | Ket |
---|---|---|---|---|---|
1 | 22 Jul 2021 | Mamiq Sahaya | 100.000 | Bank Mandiri | |
2 | 22 Jul 2021 | Ibu Yeni Wahyuni | 200.000 | Bank Mandiri | |
3 | 22 Jul 2021 | Bunda Ratna Dewi | 500.000 | Bank Mandiri | |
4 | 30 Jul 2021 | Anas Sidiq | 100.000 | Bank BRI | |
5 | 10 Sep 2021 | Ibu Hj. Dasrap | 100.000 | Cash | |
6 | 10 Sep 2021 | Serah Terima bantuan | 1.000.000 | ||
Jumlah | 1.000.000 | 1.000.000 | |||
Sisa Saldo | – |
TANGAN BERBAGI – Bapak satu anak ini, Heri Fadli (32) sudah setahun lebih tidak bisa beraktivitas normal karena sakit. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Heri didiagnosa menderita tumor rektum dan harus segera dioperasi.
Saat ini Heri dirawat di rumah neneknya yang berada di dusun Kalitemu desa Kalianyar Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur.
Sebenarnya ia sudah merasakan sakit sejak 3 tahun lalu, namun tak terlalu ia hiraukan karena harus mencari nafkah, dan kondisinya semakin parah belakangan ini.
Setiap kali rasa sakit datang mendera, Heri hanya bisa mengerang kesakitan dan minum obat pereda nyeri saja.
“Ada warga di kalitemu, saudara kita ini orangnya baik, aktif & sering azan di masjid,” aku Lalu Syukri Al Adna.
Sejak kecil Heri dirawat oleh sang nenek. Kedua orang tua sudah bercerai dan punya keluarga baru masing-masing. Hingga kini pun Heri jarang bertemu dengan kedua orang tuanya.
“Ada hal yang cukup menjatuhkan semangat dan mental Heri. Ketika ia mengeluhkan kondisi penyakitnya, sebagian orang justru melemahkannya dan menganggap penyakit Heri akibat sihir. Ada pula yang hanya menyarankan Heri pasrah dan banyak berdoa saja, karena penyakitnya tidak ada obatnya,” tulis Eny Anita Khoirozan di laman FBnya.
Semangat Heri untuk sembuh sangat tinggi, namun lagi-lagi terkendala biaya. Jangankan untuk biaya ke rumah sakit, untuk biaya makan sehari-hari pun ia tak ada.
“Memang saya punya kartu BPJS KIS, tapi biaya transportasi dan operasional untuk yang menunggu saya selama di rumah sakit itu yang kesulitan,” keluh heri.