TANGAN BERBAGI – Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat terpisahkan adalah Air. Tidak hanya penting bagi manusia, Air merupakan bagian yang penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tumbuhan. Tanpa air kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia ini karena Keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya, Semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup.
Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama beberapa hari jika tidak minum karena sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia itu terdiri dari 73% adalah air. Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di dunia ini dapat terus berlangsung karena tersedianya Air yang cukup. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri.
Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala macam kegiatannya dengan segala fungsinya masing-masing. Desa Bengkaung Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat secara geografis sebagian besar merupakan daerah pegunungan sehingga susah mendapatkan air. Pada musim kemarau sangat kesulitan air dan merata di sebagian besar wilayah desa. Saat ini sumber air yang akan digunakan masyarakat berada di wilayah Dusun Bengkaung Daye dan Dusun Bunian, berupa sumur bor dengan kedalaman masing-masing ±70M dan 110M. Kemudian, dibangun sistem pemompaan serta pemipaan untuk mengangkat air ke bak penampung skala menengah yang dibuat berada di tempat yang tinggi dari permukiman penduduk untuk nantinya air akan dialirkan ke masyarakat. Bak penampung, mesin, meteran air, beserta saluran pipa sudah terpasang, akan tetapi waktu dioperasionalkan sumber air tidak mampu mengimbangi jumlah pemakai/ pengguna jaringan air bersih yang sudah semakin banyak, debit air yang tersedia pada sumur bor masih sedikit sehingga pelayanan sarana prasarana air bersih untuk masyarakat menjadi terganggu, dengan terbatasnya debit air pada sumber air bersih menyebabkan banyaknya sarana yang sudah terpasang tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Berdasarkan keadaan seperti diatas maka orientasi pengeboran sumur air di desa Bengkaung adalah penambahan titik sumur bor di Dusun Bengkaung Lauk.
MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dari pengeboran sumur air dalam ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih yang memenuhi standar kesehatan. Dari jiwa yang sehat berasal dari badan yang sehat pula.
Berawal dari badan yang sehat menumbuhkan generasi masa depan yang sehat, mayarakat yang sehat, bangsa dan negara yang sehat. Untuk itu penanganan kegiatan tersebut perlu direncanakan secara seksama dan cermat dengan beberapa metode penanganan yang tepat sehingga hasilnya sesuai yang diharapkan. Selain itu, Maksud dan tujuan Kegiatan ini untuk memudahkan warga masyarakat Desa Bengkaung Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat dalam rangka mencukupi kebutuhan air bersih, apalagi di saat musim kemarau.
PENANGANAN SISTEM PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
Sistem yang digunakan untuk melayani kebutuhan air bagi masyarakat dengan pembangunan bak induk penampungan (reservoir), jaringan transimisi, distribusi pipa PVC dan HDPE, pembuatan hidran umum serta sambungan rumah (SR) kepada konsumen (Anggaran Desa). Pengelolaannya sudah dibentuk lembaga pengelola / pengurus yang terhimpun dalam KPSPAM (Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum) untuk mengatur tekhnis distribusi air ke masyarakat, jalannya administrasi, serta system pembayaran, dan manajemen kelompok.
SUMBER DANA:
PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB, UP3 Mataram Sebesar Rp. 70.000.000 (Tujuh Puluh Juta Rupiah).
Program Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB, Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram” berupa Sumur Bor Air Bersih untuk Masyarakat Bengkaung dengan Kedalaman 45 (empat puluh lima) Meter dan diameter 6“ yang di bangun di Dusun Bengkaung Lauk Desa Bengkaung Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat beserta dengan Box Panel dan kWh Meter Listrik PLN daya 2200 VA.
Video Lengkap Peresmian
