“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…[QS. Ar-Ra’d: 11].
PERGANTIAN tahun baru ini tidak boleh dimaknai sebagai pergantian waktu seperti biasanya. Momentum ini memiliki makna dan hikmah mendalam yang jika dimaksimalkan akan membuahkan kesuksesan dan PERUBAHAN dalam hidup.
Bergantinya tahun ini harus dijadikan sebagai waktu untuk melakukan muhasabah, evaluasi, introspeksi, terhadap perjalanan hidup selama ini agar ke depan lebih baik lagi.
Bahwa setiap muslim harus mampu melakukan PERUBAHAN, membawa serta memberi PERUBAHAN. Baik PERUBAHAN pada dirinya sendiri maupun pada masyarakat, bangsa dan negaranya.
Salah satu ayat Al-Qur’an yang memerintahkan manusia untuk melalukan PERUBAHAN adalah: “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” [QS. Ar-Ra’d [13]: 11]
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaknya dia merubah dengan tangannya [kekuasaannya]. Kalau dia tidak mampu hendaknya dia merubah dengan lisannya dan kalau dia tidak mampu hendaknya dia ingkari dengan hatinya; Dan inilah selemah-lemah iman.” [HR. Muslim].
Terkait dengan pergantian tahun baru ini, jika kita mau mengevaluasi dan introspeksi secara jujur dan terbuka bahwa masih banyak terdapat permasalahan bangsa ini setiap tahunnya belum dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan harapan.
Kalau kita mau jujur menilai dan mengevaluasi kondisi negeri ini, kondisinya sedang tidak baik-baik saja, bahkan kian terpuruk. Beragam persoalan membelit negeri ini, dari persoalan ekonomi, hukum, sosial, keamanan hingga politik, dan masih banyak lagi.
Dengan melihat kondisi Negara Indonesia khususnya umat Islam saat ini, maka sudah keharusan untuk membawa perubahan dan keinsafan agar negara Indonesia dan rakyatnya bisa hidup sejahtera, adil dan makmur.
Dengan demikian, jangan sampai seiring dengan terus berjalannya waktu kita tidak bisa mampu mengambil ibrah, hikmah dan pengalaman. Dengan belajar dari masa lalu, kita bisa meninggalkan hal-hal yang negatif dan mengambil sisi positif sebagai bekal menghadapi masa depan. Kita harus optimis bisa melakukan PERUBAHAN lebih baik dimasa yang akan datang dengan melakukan ikhtiar-ikhtiar terbaik.
Rasulullah SAW bersabda, sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat: “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia [tergolong] orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia [tergolong] orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat [celaka].” [HR. Al-Hakim].
Perubahan paling utama yang dilakukan saat ini dalam perspektif Islam adalah: “Dengan kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, di mana setiap umat Islam menggali kembali ayat-ayat normatif dalam Al-Qur’an sebagai pandangan hidup, sprit, cita-cita dan semangat dalam hidup bermasyarakat dan bernegara yang majemuk. Selain itu umat Islam terus meningkat persatuan, persaudaraan [ukhuwah] agar mudah bangkit dari keterpurukan dan melawan setiap kezaliman.” [Dikutip dari radiosilaturahim.com. 27September, 2003]
Demikian juga perubahan adalah: “merupakan sunnatullah atau kemestian. Hukum alam yang senantiasa terjadi pada setiap elemen kehidupan. Tak ada yang kuasa menahan perubahan itu mutlak dilakukan untuk memperbaiki keadaan berbangsa dan bernrgara. Perubahan adalah bagian dari dinamika dalam perjalanan sejarah bangsa.” [Dikutip dari Mecom.id,17Juli 2023].
Marilah kita sambut tahun baru ini dengan rasa syukur serta mengharap taufiq, hidayah serta ‘inayah Allah, agar perjalanan kita senatiasa tetap sesuai dengan tuntunan yang diridhai-Nya.
Hendaknya kita jadikan tahun baru ini sebagai neraca pembanding amal usaha kita, tahun baru ini harus kita jadikan titik tolak peningkatan karya dan bakti serta pengabdian kita demi untuk kepentingan agama, masyarakat, bangsa dan negara.
Adapun untuk mempersiapkan menghadapi tahun baru 2024 untuk menjadikan sebagai tahun perubahan adalah kita ajak masyarakat seluruhnya untuk lebih menigkatkan kerjasama yang baik dalam menanggulangi tugas-tugas yang kita hadapi, lantaran dengan kerjasama yang baik akan cepat terujudnya cita-cita bangsa Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur penuh ridha Allah SWT. Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur. Wallahua’lam bish shawab. (***)